Film “The Mummy” yang dibuat oleh Universal Studio menceritakan dengan jelas adanya kutukan tertulis  atas kebangkitan dari  Anck-su Namun setelah penemuan makam Raja Tutankhamun. Kutukan ini dibacakan tidak sengaja oleh seorang Arkeolog yang diperankan oleh Rachel Weisz. Apakah kutukan itu sebenarnya ada di kehidupan nyata ? Ataukah hanya merupakan mitos belaka ?
Penemuan makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922 di lembah raja dekat Luxor, Mesir menyebarkan rumor terkait kutukan yang akan diterima oleh siapapun yang telah berani mengganggu tidur sang raja. Tentunya ancaman kutukan itu tidak timbul begitu saja, namun memang ada dari jaman mesir kuno sebagai bagian dari sistem keamanan primitif dan merupakan konsep kutukan untuk pertahanan dari pencurian. Kutukan yang tertulis pada dinding Giza dan Saqqara lebih untuk menakut-nakuti  mereka yang ingin menodai makam atau merampok tempat peristirahatan raja. Kutukan itu lebih kepada ancaman berupa penghujatan akan pembalasan dewa kepada para pengganggu makam.

 Namun misteri mengenai kutukan mumi sudah menjadi dongeng di seluruh dunia. Mumi Raja Tutankhamun pertama kali ditemukan oleh seorang Arkeolog Howard Carter pada tanggal 17 Februari 1923 atas pembiayaan dari Lord Carnarvon. Dari otopsi pertama dipublikasikan bahwa Raja Tutankhamun memiliki tinggi badan 5 kaki 5,18 inci, meninggal dalam usia muda yaitu 18 tahun  yang disebabkan oleh pembunuhan. Penemuan berharga ini sekejab menciptakan obsesi diseluruh dunia. Semua hal yang terkait penemuan ini mendadak jadi terkenal, termasuk sang penemu dan Lord Carnarvon. Kegembiraan yang mewabah ini seketika terkejut dengan kematian tiba-tiba dari Lord Carnarvon pada tanggal 5 April 1923. Kematian yang misterius ini hanya diakibatkan gigitan nyamuk di pipi. Luka gigitan itu makin parah karena Lord Carnarvon tak sengaja memperburuk lukanya akibat luka lain saat bercukur. Seminggu kemudian dia mengalami demam tinggi dan menggigil dan akhirnya meninggal dunia. Kepergiannya yang mendadak membuat timbul beragam rumor mengenai kutukan mumi Raja Tutankhamun diantaranya :
  1. Pada pembukaan makam pertama , burung kenari peliharaan Howard Carter mati dimakan ular kobra (yang juga merupakan simbol dari firaun kuno)
  2. Saat Lord Carnarvon meninggal di rumah sakit di Kairo, mendadak lampu-lampu di kota mati selama 5 menit.
  3. Anjing lord Carnarvon yang berada di Inggris melolong dan jatuh mati mendadak pada pukul 2 pagi , tepat dengan kematian Lord Carnarvon.
  4. Didepan makam raja Tutankhamun terdapat prasasti yang berbunyi : “Kematian akan datang dengan cepat kepadanya yang menjamah makam firaun.”
  5. Sebagian orang terlibat pada penggalian makam raja itu menemui ajalnya sebelum waktunya.
Rumor ini membuat beberapa orang tidak mempercayainya. Diantaranya adalah Herbert E. Winlock seorang ahli sejarah Mesir memeriksa kebenarannya selama 12 tahun setelah makam raja Tut di buka. Dari 26 orang yang hadir pada pembukaan ruang pemakaman, hanya 6 meninggal dalam 10 tahun mendatang. Ketika sarkofagus Raja Tut dibuka, 22 dari 26 orang hadir, tetapi hanya 2 dari mereka telah meninggal dalam waktu 10 tahun sesudahnya. Akhirnya, hanya 10 dari 26 orang telah menyaksikan pembukaan kain pembungkus mumi. Dan tidak ada dari mereka mati dalam dekade berikutnya! Pada kenyataannya, banyak orang yang memiliki kontak paling dengan mumi raja berumur panjang dan produktif.
Bagaimana dengan Howard Carter sendiri ? Howard Carter dan rekan-rekannya selama sepuluh tahun mendedikasikan waktunya untuk  mendokumentasikan dan membersihkan makam Tutankhamun. Setelah Carter menyelesaikan pekerjaan di makam pada tahun 1932, ia mulai menulis sebuah karya enam volume yang definitive mengenai Laporan penggalian  Makam Tutankhamun. Sayangnya, Carter meninggal sebelum ia mampu menyelesaikan. Pada tanggal 2 Maret 1939, Howard Carter meninggal di rumahnya Kensington, London.
Adakah penjelasan yang lebih masuk akan untuk menjelaskan kematian mendadak Lord Carnarvon ? Bukti baru ditemukan pada tahun 1998, teori yang diutarakan oleh Sylvain Gandon seorang ilmuan Perancis. Gandon telah meneliti spora bakteri yang mematikan yang berumur panjang. Studi laboratorium menunjukkan beberapa mumi kuno pada sarkofagus terdapat spora bakteri  termasuk Aspergillus niger dan Aspergillus flavus, yang dapat menyebabkan pembekuan dan menimbulkan  perdarahan di paru-paru. Bakteri  Pseudomonas dan Staphylococcus juga dapat tumbuh di dinding makam. Apakah bakteri ini yang membuat kematian Lord Carnarvon ? Mungkin saja itu bisa terjadi mengingat saat itu kondisi kesehatan Lord Carnarvon tidak dalam kondisi yang baik ataupun tubuh Lord Carnarvon memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Sumber :
National Geographic.com
kingtutone.com
mummytombs.com