Rabu, 01 Februari 2012

Tetragrammaton


Tetragrammaton
Tetragrammaton (Bahasa Yunani: τετραγράμματον kata dengan empat huruf) nama dalam bahasa Ibrani untuk Tuhan, yang dieja (dalam aksara Ibrani); י (yod) ה (heh) ו (vav) ה (heh) or יהוה (YHWH), tetragramaton adalah nama pribadi dari Tuhan orang Israel.
Dari semua nama Tuhan di Perjanjian Lama, Tetragrammaton muncul paling sering, sebanyak 6.823 kali menurut Jewish Encyclopedia, namun menurut Biblica Hebraica dan Biblica Hebraica Stuttgartensia, teks asli dari Tulisan Ibrani yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan bahasa Aram, berisi tulisan Tetragrammaton sebanyak 6.828 kali. Banyaknya penulisan Tetragramaton di dalam tulisan tulisan tersebut mengindikasikan rujukan yang lebih pribadi terhadap jatidiri Sang Penguasa. (Berlawanan dengan gelar yang tidak pribadi seperti “Tuhan” atau “Bapa”). Banyak pengkaji Alkitab melihat ini sebagai bukti bahwa penulis Alkitab (dan orang orang Ibrani dan Israel kuno) melihat nama yang direpresentasikan dengan Tetragrammaton sangat penting dan sering digunakan dalam perkataan dan doa-doa sehari-hari. Dan untuk yang percaya bahwa Alkitab diinspirasikan oleh Tuhan, hal ini menunjukkan bagaimana perasaan-Nya terhadap nama pribadi-Nya
Dalam agama Yahudi, Tetragrammaton adalah nama Tuhan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, dan tidak boleh disebut atau diucapkan pada pembacaan tulisan suci dan doa, sehingga di ganti dengan Adonai (“Tuanku”). Bentuk tertulis lain seperti ד׳ atau ה׳ dibaca Hashem (Sang Nama), dan digunakan karena alasan yang sama.
Tetragrammaton juga seringkali diucapkan Yehuwa, Yehova, Yehovah, Jehova, atau Jehovah, tergantung kemampuan lidah si pembaca, dan ketersediaan huruf dalam aksara si penulis. Istilah-istilah tersebut adalah ejaan alternatif untuk Yahweh, bentuk tetragrammaton YHWH yang dipakai dalam terjemahan Alkitab versi Alkitab LAI Terjemahan Baru yang umum dipakai oleh kalangan Kristen di Indonesia.
Berhubung bahasa Ibrani ditulis dengan huruf ‘gundul’, maka “Yehuwa” adalah sebuah vokalisasi tentatif saja.
Yehuwa jika dialihaksarakan dalam abjad Latin menjadi YHWH. Walaupun YHWH ditulis dalam huruf Ibrani gundul, namun pengucapannya tetap sama, sebagaimana Musa mengulangi firman YHWH, yaitu Yahweh. Hingga hari ini pun orang Israel membacanya/mengucapkannya dengan YAHWEH.
Kata Yehova diserap ke dalam bahasa Jawa menjadi “Yehuwah” yang tertulis pada Alkitab terjemahan bahasa Jawa. Sedangkan pada Alkitab terjemahan bahasa Indonesia tertulis “ALLAH” (dalam huruf kapital semua) atau “TUHAN”, walaupun hal tersebut menyalahi kaidah bahasa, karena nama diri tidak boleh diganti/diterjemahkan.

0 comments:

Twilight