Senin, 31 Oktober 2011
Kastil Dracula (Vampire) : Permata Mahkota Rumania
BUKARES - Kastil Bran telah memiliki reputasi sebagai salah satu dari monumen terkenal dengan arsitektur bergaya era pertengahan, dikenal oleh wisatawan seluruh dunia sebagai "Kastil Drakula".
Walaupun negara Rumania penuh dengan bangunan dengan arsitektur dan sejarah tua, kastil Bran tetap merupakan bangunan yang terpenting, dan tak dapat dipungkiri bangunan tersebut telah dikenal luas.
Popularitas kastil dihubungkan dengan Pangeran Dracula, yang bereputasi buruk dan merupakan karakter utama dari novel Dracula karangan Bram Stoker pada abad ke-19 .
Terdiri dari 17 buah ruangan, kastil Bran juga merupakan salah satu properti termahal di negara tersebut, dengan nilai jual sekitar 140 juta dollar.
Sejarah peperangan
Kastil dibangun pada 1212 oleh perkumpulan pedagang yang berasal dari kota di dekatnya, Brasov. Pada awal mula mempunyai tujuan utama untuk memenuhi kepentingan kapal-kapal yang melewati ngarai kecil Rucar-Bran yang melintasi pegunungan Carpathian.
Pada 1920, Kota Brasov mendermakan kastil tersebut kepada Ratu Rumania, Maria, sebagai tanda terima kasih atas kontribusinya kepada negara. Beliau telah memugar dan mewariskannya kepada putrinya, Putri Ileana.
Tetapi pada 1948, keluarga kerajaan telah diruntuhkan oleh tentara pemerintahan Uni Soviet, yang didukung oleh pemerintahan Rumania pro-Soviet. Kemudian kastil itu beralih menjadi milik pemerintah, dan dibuka untuk umum pada 1956, dengan salah satu bagian bangunannya yang diubah menjadi galeri musium sejarah seni abad pertengahan.
Karena adanya kelalaian dari para pejabat selama bertahun-tahun yang kemudian menyebabkan keruntuhan kastil tersebut, sehingga antara 1987 dan 1993, pada kastil tersebut dilakukan pemugaran kembali secara besar-besaran.
Sesudah era revolusi Rumania pada 1989, rezim komunis kemudian dihapuskan. Keluarga Habsburg, pemilik kastil Bran Castle terdahulu, mulai mengajukan gugatan hukum untuk mendapatkan aset mereka kembali.
Setelah bertahun-tahun berjuang serta bertarung melalui jalur hukum, Dominic Habsburg, cucu laki-laki dari Ratu Maria, dan juga merupakan putra dari Putri Ileana, akhirnya mendapatkan kembali kastil tersebut. Setelah hampir kurang lebih enam dekade kastil tersebut diambil alih dari keluarga tersebut. Mereka bermaksud untuk mengubahnya menjadi musium berkualitas tinggi yang terbuka untuk umum.
Hubungannya dengan Drakula
Kastil Bran menjadi terkenal setelah Bram Stoker menulis novel terkenalnya berjudul "Dracula", dimana tokoh utamanya adalah Pangeran Dracula, yang juga dikenal sebagai "Vampir dari Transylvania."
Sesungguhnya tokoh dalam novel karangan Stoker ini tidak pernah eksis, baik di dalam sejarah negara Rumania maupun di dalam cerita rakyat Rumania.
Tokoh Drakula, sebetulnya, secara luas dipercaya terinspirasi oleh sisi kelam dari kepribadian tokoh sejarah Rumania: Pangeran Vlad Tepes. Pangeran ini memerintah kota Vallachia, daerah bagian Rumania, selama abad ke-15.
Meskipun tidak pernah didakwa sebagai penghisap darah, namun ia memiliki reputasi yang kelam.
Selama masa kecilnya ia terlahir sebagai tahanan politik oleh kerajaan Ottoman, dan menghabiskan sebagian besar masa mudanya di dalam tahanan Istambul. Kemudian semasa hidupnya ia menjadi Pangeran Vallachia, dengan beberapa dukungan dari Raja Hungaria.
Ia dikenang atas hukuman keji yang ia terapkan pada pasukan Turki, yakni sebuah praktek umum dimana tentara musuh ditusuk dengan tombak dan dibiarkan agar mereka meninggal secara perlahan-lahan.
Inilah yang mengakibatkan ia mendapat julukan lain "Vlad si Penombak". Rupanya Vlad memandang hukuman kejinya sebagai balas dendam atas penganiayaan yang ia alami di Turki selama masa kecilnya.
Ia juga memerintah Vallachia dengan tangan besi. Selain melakukan banyak kekejaman selama masa kejayaannya, yang sangat aneh pencuri kecil juga akan melewati hukuman keji atas kriminal yang dilakukannya.
Dapat dikatakan selama masa pemerintahannya bahkan tidak seorang pun yang berani memungut uang yang terjatuh di lantai.
Ketika kisah Pangeran yang menjelaskan karakter dasar dari tokoh Drakula telah berlalu, hubungannya dengan kastil masih tetap tidak jelas. Hal ini disebabkan, karena memang tidak ada.
Kastil Bran disebut juga sebagai "Kastil Drakula" sekitar tiga dekade yang lalu oleh wisatawan asal Barat yang berkunjung ke Rumania dalam rangka pencarian Drakula.
Mereka dikejutkan oleh bagaimana pintu masuk menuju rumah besar Transylvanian menyerupai kastil seperti yang digambarkan oleh Stoker dalam karya novelnya, dan oleh sebab itu dinamakan Kastil Drakula.
Dengan seiring berlalunya waktu, sudah menjadi kepercayaan bahwa novel Stoker memiliki beberapa hubungan nyata dengan Kastil tersebut, tetapi permasalahannya bukan demikian.
Tujuan wisata terkenal
Sekarang, siapapun yang bepergian menuju Kastil Bran dengan bayangan novel Stoker yang mengerikan dalam pikiran akan mendapatkan kenyataan yang sama sekali berbeda.
Kastil itu sendiri adalah contoh dari sebuah bangunan kuno, ramah dan indah dengan arsitektur bergaya era pertengahan. Para wisatawan yang datang hanya akan mendapatkan sebuah kastil yang terbentang di daerah pegunungan yang tenang dengan para gembala yang sedang menggembalakan ternaknya, dan para istri yang sedang merangkai tekstil buatan tangan untuk menghias isi rumah mereka.
Sedangkan bagi mereka yang gemar mencari sensasi horor mungkin akan kecewa olehnya. Mereka akan terkejut dengan keramah-tamahan penduduk Rumania dan kulinernya, yang termasuk dalam deretan diantara yang terbaik di daratan Eropa Timur.
Biro perjalanan juga tersedia bagi siapa saja yang ingin menghabiskan waktu di kastil Bran, atau hendak bermalam di area tersebut juga memungkinkan.
Para wisatawan juga tak bisa diacuhkan tentang legenda rakyat Rumania selama mereka tinggal di sana.
Mereka mungkin akan menjadi lebih jelas akan beberapa hal, misalnya, jika bawang putih diletakkan di atas pintu masuk, maka rumah itu akan menjadi terlindungi dari roh jahat. Aman dari bahaya.
Para wisatawan akan pulang dengan kenangan yang menyenangkan, dan timbul keinginan untuk bisa kembali mengunjungi kastil Drakula serta menikmati keindahan sekelilinginya pada saat mendatang. (Gina Neagu/Adrian Sturdza/The Epoch Times/mer)
|